Bila dilihat melalui banyak aspek, kreativitas memanglah
sangat dibutuhkan. Sejak kecil, Bapak saya sudah menekankan kepada saya dan
adik-adik saya untuk kreatif dalam hal apapun. Bagi orangtua saya, kreativitas
sangat diperlukan karena dengan kreativitas dapat terlihat bagaimana gairah keseharian
seseorang. Bagi bapak saya, manusia kreatif adalah orang-orang yang bisa
mengerjakan segala hal dengan berwarna dan orang kreatif akan bisa hidup dimana
saja karena dia akan tau apa yang mau dia kerjakan.
Menurut saya, pendapat Bapak saya mengenai kreativitas
memang ada benarnya karena sebagai individu kita harus mampu memikirkan apa
saja cara-cara baru agar kita bisa bersaing dimasa sekarang ini yang semakin
lama memang semakin maju. Sejak dini, kreativitas memang sangat perlu
ditanamkan seperti saya, Bapak dan mama saya sudah menanamkan kreativitas
kepada saya sejak kecil baik itu melalui pengajaran langsung ataupun dari
peniruan saya terhadap hal-hal yang mereka lakukan. Kreativitas juga dapat
berfungsi sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan
penyelesaian terhadap suatu masalah (Guilford, 1967). Memang benar karena saya
sendiri pun merasakannya. Sejak kecil saya diajarkan untuk dapat menyelesaikan
masalah saya sendiri apalagi karena posisi saya yang memang sebagai anak
pertama. Dulu sewaktu sekolah sering sekali saya melihat hasil pekerjaan rumah
teman-teman saya bagus dan saya bingung kenapa punya mereka bagus tetapi sayang
tidak (pada waktu itu dalam hal menggambar), ternyata ketika saya menanyakan
kepada mereka kenapa bisa bagus tugas mereka dikerjakan oleh orangtuanya. Saya memang
terkejut tetapi juga iri karena memang punya saya jelek dan saya mengerjakannya
sendiri tanpa dibantu oleh orangtua saya. Sehingga pada saat saya diberkan
tugas menggambar lagi saya meminta orangtua saya untuk mengerjakannya. Orangtua
saya tidak mau. Lalu saya menangis karena saya berpikir orangtua saya tidak
sayang kepada saya karena mereka tidak mau membantu saya menggambar sedangkan
teman-teman saya bisa mendapatkan nilai yang bagus dengan orangtua yang mau
menggambarkannya. Lalu karena mungkin kasihan akhirnya Bapak saya menjelaskan
kepada saya. Dia mengatakan bahwa dia tidak mau mengerjakan tugas saya
seluruhnya. Karena itu tugas saya bukan tugas bapak. Kalau nilainya dapat 100,
berarti yang mendapat 100 bukan saya tetapi Bapak saya. Menurut Bapak, saya
lebih baik mencobanya terlebih dahulu. Akhirnya saya mencobanya dan
mengerjakannya sendiri (dengan bantuan bapak sangat sedikit) dengan menirukan gambar
yang telah ada. Bapak juga membiarkan saya menggambar kalaupun gambarnya agak
tidak teratur dan juga dia membebaskan saya dalam pemberian warna.
Kreativitas juga sangat diperlukan dalam meningkatkan
kualitas hidup seseorang. Atau mungkin di dalam sebuah negara, dimana sangat
diperluka ide-ide baru dalam pengembangan sebuah kota atau mungkin negara.
Seperti yang ada pada buku “Pengembangan Kreativitas Anak
Berbakat” dapat dilihat bagaimana ciri-ciri anak Berbakat”. Dalam buku ini
disebutkan bahwa anak-anak yang kreatif adalah anka yang selalu ingin tahu,
memiliki minat yang luas dan kegemaran dan aktivitas yang kreatif. Anak dan
remaja kreaif biasanya cukup mandiri dan memiliki rasa percaya diri. Mereka lebih
berani mengambil risiko, tidak takut untuk membuat kesalahan dan mengemukakan
pendapat mereka walaupun mungkin tidak disetujui oranglain, mereka tidak
terlalu menghiraukan kritik atau ejekan oranglain, orang yang inovatif untuk
berbeda, menonjol, membuat kejutan atau menyimpang dari kebiasaan. Saya pribadi
adalah orang yang suka menocoba hal baru dan sangat suka keluar dengan zona
nyaman saya dimana saya sendiri diberi kesempatan untuk belajar akan hal baru. Saya
memang orang yang suka memberi pendapat, saya sering memberi saran dan kritik
atau pun pertanyaan (lebih sering di organisasi). Kenapa saya kurang aktif di
dalam kelas kreativitas? Ya, saya akui memang itu semua karena tidak adanya
persiapan saya. Tidak mungkin saya berargumen ketika saya saja tidak tahu apa
yang sedang dibicarakan. Tetapi bila dibaca lagi mengani kreativitas didalam
buku tadi, dikatakan bahwa anak kreatif adalah anak yang ulet dan tekun. Saya belum
bisa dikatakan sebagai anak yang tekun dan ulet. Saya masih sering membuang
banyak waktu saya daripada memilih tekun di dalam satu hal. Bahkan menurut
Treffinger, pribadi yang kreatif adalah pribadi yang biasanya lebih
terorganisir dalam tindakan. Saya adalah orang yang kurang terorganisir dan
masih belum bisa lebih dari ini. Banyak hal-hal yang saya lakukan dengan
buru-buru dengan tidak mengatur dulu strategi apa yang harus saya lakukan dalam
melakukan suatu hal.
Dalam pengembangan kreativitas, ada yang disebut strategi
4P yaitu person, press, proses dan produk. Saya pribadi adalah orang yang memiliki
potensi dan dorongan dari lingkungan saya juga sangat banyak. Baik itu dari
keluarga, teman, maupun dunia kampus, tetapi saya sering terkendala pada tahap
proses dimana seperti saya sudah saya katakan bahwa saya adalah orang yang
sering tidak terorganisir dalam melakukan sesuatu. Dalam hal ini, saya sering
tidak baik dalam management waktu. Sehingga bisa menghasilkan produk yang
memang kurang memuaskan.
Terkadang saya memang masih bingung mengenai kreativitas,
atau sebanrnya apa itu kreativitas karena bagi Bapak saya orang yang kreatif
adalah orang yang tau apa yang harus dia kerjakan. Sekarang saya akan berbicara
mengenai penelitian yang dilakukan oleh Dacey (1989) dimana penelitian ini
dilakukan di Inggris terhadap kehidupan keluarga yang berbeda dari keluarga
biasa dalam hal kreativitas. Maka didapatkanlah kesimpulan seperti ini :
- Faktor genesis Vs Lingkungan.
- Aturan Perilaku
- Tes Kreativitas sebagai Prediktor Prestasi Kreatif Remaja
- Masa kritis
- Humor
- Ciri-ciri menonjol lainnya
- Perumahan
- Pengakuan dan Penguatan pada Usia Dini
- Gaya hidup Orangtua
- Trauma
- Dampak dari sekolah
- Bekerja keras
- Dominasi Lateral
- Perbedaan jenis kelamin
- Penilaian orang tua mengenai kreativitas anak
- Jumlah koleksi
Disebutkan
Decay bahwa keluarga yang kreatif lebih sering pindah rumah dan pentaan rumahnya
pun berbeda dari rumah pada umumnya. Keluarga saya memang sudah beberapa kali
berpindah rumah. Bukan karena keinginan kami memang tetapi karena ornagtua saya
yang memang berpindah-pindah kerjanya. Dan mengenai penataan rumah, sering
berganti-ganti. Bapak saya sering menukar dekorasi rumah sepertinya agar ada
variasi atau mata tidak bosan melihat penataan rumah. Bahkan penataan perapotan
lain pun juga berpengaruh kepada saya pribadi.
Disebutkan
lagi bahwa keluarga kreatif adalah kelaurga yang menemukenali tanda-tanda
kekreatifan anak sudah pada usia dini,dan mereka mendorong dan memberi banyak
kesempatan untuk mengembangkan bakat anak. Banyak dari orang tua keluarga
kreatif mempunyai hobi yang dikembangkan di samping karir mereka. Orang tua dan
anak dari keluarga kreatif sama-sama berpendapat bahwa peranan sekolah tidak
penting dalam pengembnagan kreativitas anak. Orang tua saya adalah orang tua
yang sangat mendukung saya dalam pengembangan bakat dan selalu memberikan saya
kesempatan. Sewaktu SD, orang tua saya mungkin melihat adanya potensi
menggambar di diri saya. Lalu orangtua saya mendaftarkan saya ke sebuah
perlombaan melukis dan mereka melatih saya. Dan pada waktu itu saya mendapatkan
juara dan berkesempatan untuk mewakili kota Tarutung mengikuti perlombaan
melukis di Danau Toba, Parapat. Walaupun pada perlombaan itu saya kalah, tetapi
saya mulai memiliki kepercayaan diri di sekolah karena memang saya kurang bisa
diapresiasi dalam hal akademik. Lalu di tahun berikutnya saya diikutkan lagi
dalam lomba melukis dan juga bernyanyi. Orangtua saya tau kalau saya gemar
bernyanyi. Saya les melukis dan saya juga les bernyanyi. Pada waktu perlombaan
melukis, saya mengerjakan sesuai dengan apa yang sudah saya latih namun berbeda
dengan lomba menyanyi, saya hanya bisa menyanyikan lagu Di Doa Ibuku sangat
sedikit “ Diwaktuku masih kecil, gembira dan senang........” lalu saya terdiam
sampai alunan musik habis karena saking gugupnya saya diatas panggung. Pada hasilnya,
saya kalah dikedua perlombaan itu. Namun, dari kedua bakat yang saya miliki ini
saya ternyata lebih memilih untuk lebih mahir dalam hal menyanyi. Orang tua
saya juga mendukung itu. Tapi ternyata karena saya tidak pernah melatih bakta
menggambar saya lagi, bakat itu memamng hilang. Saya tidak pandai lagi
menggambar sekarang. Tetapi kalau menyanyi, saya sangat nyaman dengan hobi ini.
Da orang tua saya jugasering menyediakan ‘lapangan’ dalam mengembangkan bakat
ini. Sekarang, saya sudah berani tampil bila saya diminta menyanyi. Saya juga
gemar menulis, ketika mama saya tau dia sangat mendukung saya karena mama saya
juga suka menulis. Mama dulu sering menulis artikel ketika dia masih anak
gadis. Semakin lama, semakin saya dewasa, saya banyak mencoba dan potensi di
dalam diri saya juga semakin saya kenali. Ternyata saya juga bisa menjadi
seorang MC. Saya akui memang, ketika kita mau mencoba hal-hal baru dan ketika
ada ‘lapangan’ untuk hal baru itu, disanalah akan teras kreativitas. Walaupun selama
ini saya merasa kurang kreatif dalam hal kerajinan tangan, tetapi saya yakin
saya kreativ dalam hal yang lain.
Peran
orangtua memang sangat penting dalam pembentuka kreativitas anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar