Jumat, 26 April 2013

PENDIDIKAN ANAK PRA SEKOLAH


Salah satu tokoh pendidikan anak pra sekolah adalah Friederich Wilhelm August Fröbel.Fröbel lebih menekankan pada pemanfaatan symbolisme dalam teori dan praktiknya karena ia meyakini bahwa dalam nalar anak telah ada permulaan gagasan tentang hal-hal tertentu. Ia menekankan metode belajar dengan berbuat seperti bermain, menyanyi, menggambar, memelihara alam, dsb. Serta mengembangkan anak sesuai tabiat dasarnya dengan metode berdoa, percakapan, menghafalkan walaupun hanya tahap sekunder, mengucapkan jawaban secara bersama2 dan berirama, bertanya, dan bercerita.

CIRI ANAK PRA SEKOLAH

1) Ciri Fisik Anak Prasekolah.
         a) Anak prasekolah umumnya aktif. Mereka telah memiliki penguasaan terhadap tubuhnya.
         b) Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang cukup,           seringkali anak tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat cukup.
         c) Otot-otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari kontrol terhadap jari dan tangan.
         d) Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan pandangannya pada obyek-obyek yang kecil ukurannya.
         e) Walaupun tubuh anak lentur, tetapi tengkorak kepala yang melindungi otak masih lunak (soft).
         f) Walaupun anak lelaki lebih besar, anak perempuan lebih terampil dalam tugas yang bersifat praktis, khususnya dalam tugas motorik halus, tetapi sebaiknya jangan mengkritik anak lelaki apabila ia tidak terampil, jauhkan dari sikap membandingkan anak lelaki-perempuan, juga dalam kompetisi ketrampilan seperti apa yang disebut diatas.


2) Ciri Sosial Anak Prasekolah
        a) Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat, tetapi sahabat ini cepat berganti, mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang sahabat dari jenis kelamin yang berbeda.
       b) Kelompok bermain cenderung kecil dan tidak terorganisasi secara baik, oleh karena kelompok tersebut cepat berganti-ganti.
      c) Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih besar.


3) Ciri Emosional Pada Anak Prasekolah
       Anak pra sekolah cenderung mengekspreseikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut. Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan perhatian guru.

4) Ciri Kognitif Anak Prasekolah
       Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari mereka senang berbicara, khususnya dalam kelompoknya, sebaiknya anak diberi kesempatan untuk berbicara, sebagian dari mereka dilatih untuk menjadi pendengar yang baik. 

        Seringkali muncul pertanyaan dikalangan masyarakat, apa manfaat pendidikan pra sekolah tersebut?
Pendidikan pra sekolah seperti Play Group/ Taman Kanak-kanak (PG/TK) adalah untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Biasanya anak yang mendapatkan pendidikan prasekolah lebih siap melanjutkan proses belajarnya. Pendidikan prasekolah selain mendidik anak sambil bermain, umumnya juga berfokus pada pengembangan kemandirian, kedisiplinan, dan yang paling penting adalah kehidupan sosial pada anak.

        Pemilihan sekolah sebagai lembaga yang memberikan layanan pendidikan anak usia dini menjadi hal yang harus diperhatikan, mengingat banyak sekolah yang masih belum menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak
Beberapa diantaranya masih menerapkan pembelajaran konvensional yang satu arah. Anak masih dijadikan objek pembelajaran, bukan subjek pembelajaran sehingga. kretaivitas anak seperti digembok. Belum lagi, peletakan bermain yang hanya sebagai selingan kegiatan belajar, bukan inti pembelajaran. Padahal lewat bermain-lah anak dapat belajar karena pelajaran bagi seorang anak ialah bermain.Pilihlah pendidikan pra sekolah yang lebih terarah pada kegiatan yang mendorong minat  dan persiapan kegiatan baca, tulis, hitung  (pra calistung) serta meningkatkan wawasan pengetahuan anak tentunya melalui berbagai kegiatan yang sesuai.  Ingat, persiapan.